INSENTIFIKASI DAN DISINTENSIFIKASI PLN

Apakah masyarakat sudah paham akan program insentif dan disinsentif yang dilakukanPLJawabnya tahu, tetapi tidak paham akan maksudnya. Hal ini disebabkan publikasi yang dilakukan hanya berupa tulisan yang mungkin tidak sempat terbaca oleh konsume

Insentif dilakukan kepada pelanggan yang dapat menekan pemakaian di bawah 80% tapi jika Perlakukan tersebut menggunakan tarif progresif yang ditentukan berdasarkan pemakaian rata-rata semua golongan pelanggan nasional selama tahun 2007 sehingga diperoleh data golongan, t-pro(tarif ID(tarif insentif disinsenti) sebagai berikut

R1 450 VA TProg = 75 kWh TID= 60 kWh

R1 900 VA TProg = 115 kWh TID = 92 kWh

R1 1300 VA TProg = 201 kWh TID= 160.8 kWh

R1 2200 VA TProg = 308 kWh TID = 286.4 kWh

R2 2200 – 6600 VA TProg = 650 kWh TID= 520 kWh

R3 >6600 VA TProg = 1767 kWh TID = 1413.6 kWh

Untuk perhitungannya menggunakan rumus sbb :

Insentif = mendapatkan pengurangan biaya sebesar 20% x (TProg-Pemakaian) xTDL

Disinsentif = mendapatkan denda sebesar 1.6 x (Pemakaian-TID) X TDL

Sungguh tidak realistif PLN menetapkan ukuran yang mungkin setiap pengguna akan mendapatkan disinsentif. |Kenaikan yang sungguh sangat tinggi bilakita mau menghitungnya dengan rumus yang ada. hanya satu kata MAHAL!!!!!!!

|Saran saya untuk pengguna PLN biar tidak mendapatkan disinsentif : matikan TV dan segera tidur aja, tidak usah melihat berita, film ataupun sinetron…. ato jual aja TV anda, kalo nyuci baju pake tangan aja jangan pake mesin cuci (biar tubuh sehat tidak penyakiten…..), tidak usah menyetrika baju, alternatifnya setelah dilipat tumpuk aja pake buku tebal….. ntar juga tidak kusut kok….. (he…. he…. bercanda lho!!!!!!!)

Program yang rencananya bulan ini (maret) sudah jalan ternyata ditunda saat rapat kerja menteri ESDM dengan komisi VII DPR di Jakarta. terima kasih buat wakil rakyat yang disana……